The Last Person Standing chap. 6
Ledakan sudah terdengar berkali kali, semua nya sudah mempersiapkan diri mereka untuk mengatasi para teroris itu. Sebelumnya kelompok Morida sudah membuat rencana untuk ini, dari bagaimana melawan teroris itu, siapa saja yang akan menyerang dan melindungi, itu semua sudah di rencanakan.
Sementara Morida, Samuel, Louis dan beberapa orang lainnya menjadi penyerang. Benar benar seperti bermain sepak bola, bukan? Namun mereka yakin seratus persen mereka akan bisa membasmi para teroris itu.
Teroris teroris itu menunjukkan jati diri mereka, dan kini kelompok Morida dan para teroris itu sudah berdiri berhadapan, beberapa orang dari kelompok Morida berpencar untuk membuat jebakan, dan beberapa orang lainnya akan menyerang secara langsung dari atas gedung.
Seketika keributan dimulai, yang memulai yaitu para teroris tersebut, para teroris itu menyerang Morida dan yang lainnya secara brutal. Sementara Morida dan yang lainnya belum mempunyai kesempatan untuk membalas serangan tersebut. Hingga teroris itu lemah mereka baru bisa menyerangnya.
Sesaat ingin membalas serangan para teroris, kelompok Morida terus menerus mendapatkan serangan yang tiada hentinya. Morida melihat itu, ia merasakan dunia nya kembali kepada dua tahun yang lalu, ia terdiam sejenak. . . . . lalu teringat akan dendamnya, ia meraih pedangnya yang sembari tadi menyandang di belakangnya, ia mengangkat pedangnya ke langit, dengan secepat yang ia bisa ia langsung berlari ke arah para teroris itu untuk memberi serangan balasan.
Samuel kaget saat melihat Morida yang berlari ke arah para teroris itu, "oi! Morida-san!" teriak Samuel kepada Morida tapi yang di teriaki tidak mendengar malah terus berlari.
Louis merespon cepat, merespon kenapa Samuel memanggil Morida seperti itu. "ayo semua! kita menyerang!" teriaknya kepada semua grupnya, lalu melirik ke arah Samuel, "Sam, sebaiknya kau lindungi Morida, aku akan membantu kalian.." ucap Louis kepada Samuel. "Louis? baiklah, dimengerti.." Lalu bersama mereka mulai menyerang para teroris itu.
.
.
.
.
.
Sementara itu Morida masih menyerang salah satu teroris itu, kadang kadang serangannya kena dan kadang kadang pula meleset. Sudah berkali kali ia mencoba menyerang, namun entah kenapa serangannya tidak mempan sama sekali, seketika itu juga Morida teringat akan jurus yang dimiliki keluarganya, ia berpikiran untuk menggunakan jurus itu, dan disitulah ia mendapatkan ide.
Bermaksud ingin kembali ke Samuel untuk memberitahu ide nya, namun ia terkena serangan. Sebuah tusukkan dari belakang menembus dirinya, terdiam sejenak, tidak berkutik, entah sejak kapan ia sudah berada di belakang orang yang menusuknya dengan mata kanan yang berubah menjadi ungu gelap, "illusion eye.." Ucapnya setengah berbisik. Tanpa berpikir panjang, Morida langsung menebas orang tersebut, dengan satu tebasan teroris itu langsung mati.
Sementara para teroris yang lainnya masih banyak, lalu ia mendeketi Samuel, kemudian memberitahu idenya, tidak hanya Samuel yang ia beritahu, tapi Louis dan beberapa orang lainnya juga ia beritahu. Mereka sepakat atas ide milik Morida, mereka akan mencoba ide tersebut.
Ide Morida adalah; Louis dan beberapa orang lainnya akan menyerang dari udara, Samuel akan menyerang dari belakang, sementara Morida menyerang dari belakang.
Louis yang menyerang pertama dari atas, tiba tiba di serang oleh salah satu teroris. Mengira teroris itu hanya menggunakan bahan ledakkan, ternyata para teroris itu juga memiliki kekuatan sama seperti mereka. Disusul Samuel yang menyerang dari belakang, dan serangan Samuel mengenai beberapa teroris.
Selanjutnya Morida, Morida berlari cepat dan mengangkat pedangnya, bersiap mengayunkan pedangnya. Semakin dekat dengan target ia langsung mengayunkan pedangnya ke depan dan... "Double Slayer Of Death!" teriaknya, mengeluarkan satu pedangnya, lalu pedang itu bersinar bertanda jurusnya berhasil.
Sesaat itu juga, ledakan terjadi dengan hebat nya, tentu saja banyak dari para teroris itu yang kena oleh serangan Morida, dalam sekejap saja sudah mati. Saat ingin menyerang kembali, tiba tiba seorang gadis dengan berpakaian serba hitam, muncul dari langit, entah siapa dia, yang pasti gadis itu memiliki sayap, sayap yang seperti elang yang mengepak di udara, dengan sorotan tajam dari gadis itu ia berucap,
"kalian semua payah.."
-To be continue-
gimana nih ceritanya? semakin mendebarkan ya? pertarungannya seru ya? kira kira siapa gadis yang tiba tiba muncul itu? dan bagaimana nasib morida dan yang lainnya? selamat atau tidak? nah jika ingin tahu, nantikan The last person standing bagian 6 : part 2/2 ! jaa~
Seketika keributan dimulai, yang memulai yaitu para teroris tersebut, para teroris itu menyerang Morida dan yang lainnya secara brutal. Sementara Morida dan yang lainnya belum mempunyai kesempatan untuk membalas serangan tersebut. Hingga teroris itu lemah mereka baru bisa menyerangnya.
Sesaat ingin membalas serangan para teroris, kelompok Morida terus menerus mendapatkan serangan yang tiada hentinya. Morida melihat itu, ia merasakan dunia nya kembali kepada dua tahun yang lalu, ia terdiam sejenak. . . . . lalu teringat akan dendamnya, ia meraih pedangnya yang sembari tadi menyandang di belakangnya, ia mengangkat pedangnya ke langit, dengan secepat yang ia bisa ia langsung berlari ke arah para teroris itu untuk memberi serangan balasan.
Samuel kaget saat melihat Morida yang berlari ke arah para teroris itu, "oi! Morida-san!" teriak Samuel kepada Morida tapi yang di teriaki tidak mendengar malah terus berlari.
Louis merespon cepat, merespon kenapa Samuel memanggil Morida seperti itu. "ayo semua! kita menyerang!" teriaknya kepada semua grupnya, lalu melirik ke arah Samuel, "Sam, sebaiknya kau lindungi Morida, aku akan membantu kalian.." ucap Louis kepada Samuel. "Louis? baiklah, dimengerti.." Lalu bersama mereka mulai menyerang para teroris itu.
.
.
.
.
.
Sementara itu Morida masih menyerang salah satu teroris itu, kadang kadang serangannya kena dan kadang kadang pula meleset. Sudah berkali kali ia mencoba menyerang, namun entah kenapa serangannya tidak mempan sama sekali, seketika itu juga Morida teringat akan jurus yang dimiliki keluarganya, ia berpikiran untuk menggunakan jurus itu, dan disitulah ia mendapatkan ide.
Bermaksud ingin kembali ke Samuel untuk memberitahu ide nya, namun ia terkena serangan. Sebuah tusukkan dari belakang menembus dirinya, terdiam sejenak, tidak berkutik, entah sejak kapan ia sudah berada di belakang orang yang menusuknya dengan mata kanan yang berubah menjadi ungu gelap, "illusion eye.." Ucapnya setengah berbisik. Tanpa berpikir panjang, Morida langsung menebas orang tersebut, dengan satu tebasan teroris itu langsung mati.
Sementara para teroris yang lainnya masih banyak, lalu ia mendeketi Samuel, kemudian memberitahu idenya, tidak hanya Samuel yang ia beritahu, tapi Louis dan beberapa orang lainnya juga ia beritahu. Mereka sepakat atas ide milik Morida, mereka akan mencoba ide tersebut.
Ide Morida adalah; Louis dan beberapa orang lainnya akan menyerang dari udara, Samuel akan menyerang dari belakang, sementara Morida menyerang dari belakang.
Louis yang menyerang pertama dari atas, tiba tiba di serang oleh salah satu teroris. Mengira teroris itu hanya menggunakan bahan ledakkan, ternyata para teroris itu juga memiliki kekuatan sama seperti mereka. Disusul Samuel yang menyerang dari belakang, dan serangan Samuel mengenai beberapa teroris.
Selanjutnya Morida, Morida berlari cepat dan mengangkat pedangnya, bersiap mengayunkan pedangnya. Semakin dekat dengan target ia langsung mengayunkan pedangnya ke depan dan... "Double Slayer Of Death!" teriaknya, mengeluarkan satu pedangnya, lalu pedang itu bersinar bertanda jurusnya berhasil.
Sesaat itu juga, ledakan terjadi dengan hebat nya, tentu saja banyak dari para teroris itu yang kena oleh serangan Morida, dalam sekejap saja sudah mati. Saat ingin menyerang kembali, tiba tiba seorang gadis dengan berpakaian serba hitam, muncul dari langit, entah siapa dia, yang pasti gadis itu memiliki sayap, sayap yang seperti elang yang mengepak di udara, dengan sorotan tajam dari gadis itu ia berucap,
"kalian semua payah.."
-To be continue-
gimana nih ceritanya? semakin mendebarkan ya? pertarungannya seru ya? kira kira siapa gadis yang tiba tiba muncul itu? dan bagaimana nasib morida dan yang lainnya? selamat atau tidak? nah jika ingin tahu, nantikan The last person standing bagian 6 : part 2/2 ! jaa~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar