Kamis, 29 Januari 2015

THE LAST PERSON STANDING Chap. 5

Hai hai semua~ lama tak jumpa wkwk, kangen kan sama lee? kangen dong, bhak.. yaudah gausah basa basi lagi, saatnya untuk The Last Person Standing bagian 5~! pertempuran dimulai~~~~ selamat membaca!

The Last Person Standing Chap. 5

  
 Hokkaido, 11 Januari 
 19.45 malam.
  
Malam itu Morida tengah berdiri di atas sebuah gedung yang lumayan tinggi, hanya berdiri disana seorang diri dan melihat seisi kota yang tidak pernah tidur itu. Sesekali angin malam menerpa wajah Morida dan menerbangkan helaian rambut hitam milik Morida itu. Sesekali ia terkekeh saat melihat sekumpulan manusia yang berkumpul dan berlalu lalang, "seperti semut...pffft" ucapnya.

"menikmati angin malam?" tiba tiba sebuah suara yang dikenal oleh Morida muncul dibelakangnya, tentu saja itu suara Samuel yang entah sejak kapan berada di belakang Morida.

"sejak kapan kau disini?" tanya Morida dengan nada yang biasa.

"baru saja. Ohya, salah satu temanku memprediksikan bahwa besok kita kedatangan tamu di Osaka.. sebaiknya malam ini kau berlatih.." jelas Samuel.

"tamu?-" jeda sejenak, sattu detik Morida mencerna penjelasan Samuel barusan, "...dimengerti.. jadi kita besok akan berangkan ke Osaka?" tanya Morida.

"ya, ayo.. morida-san" ucap Samuel, tanpa menunggu Morida, Samuel langsung melompat turun dari atas gedung itu. 

"kau lama.." entah sejak kapan Morida sudah berada di bawah, ternyata itu faktor dari 'Quickening Eye' milik Morida, yang membuat gerakannya cepat, sehingga orang mengiranya bahwa Morida menggunakan kemampuan teleport. 

Setelah Samuel sampai dibawah, berdiri di depan Morida tepatnya.  Lalu mereka pergi menuju tempat Samuel dan Morida berlatih. Disanalah mereka akan mengasah kemampuan dan jurus mereka. Ditengah jalan mereka bertemu dengan kawan Samuel, yaitu Louis. Louis bertanya kepada Samuel, apa intel milik Samuel menangkap suatu grup teroris berada di Osaka besok. Samuel menjawabnya dengan benar, ternyata intel milik Louis juga mendapatkan informasi yang sama. Pembicaraan berlangsung selama lima menit, setelah itu mereka bertiga kembali berjalan menuju tempat latihan.

Sampai di tempat yang dimaksud dan mereka langsung berlatih.

~Keesokan harinya~

Hari yang dinanti tiba, Morida sudah mempersiapkan senjatanya, Samuel dan yang lainnya demikian. Mereka pergi ke stasiun Hokkaido bertejuan ke Osaka. Penampilan mereka seperti anak anak SMA pada umumnya. Kereta menuju Osaka mulai bergerak, berjalan dengan kecepatan yang lumayan cepat, melewati terowongan. Selama di dalam kereta Morida dan yang lainnya hanya diam, tidak melakukan pergerakan yang mencurigakan, sebenarnya Samuel dan teman temannya adalah buronan para polisi karena mereka pernah membuat kerusuhan di kota Hokkaido, Morida juga menjadi salah satu buronan para polisi karena aksi membunuh nya yang sudah ia lakukan seringkali.

Kereta tiba di stasiun Osaka. Kelompok Morida segera turun, mereka berjalan beriringan menuju kota, dengan keadaan seperti itu mereka terlihat sangat biasa untuk mengatasi masalah masalah mereka.

Sampai di tengah kota, salah satu teman Samuel memprediksi dimana dan kapan para grup teroris akan meneror kota itu, dan waktunya..... sekarang.

Bunyi ledakan dua kali terdengar di kota itu, orang orang yang mendengar ledakan itu langsung berhamburan tidak sesuai arah mereka. Dan disinilah... pertempuran dimulai.

-To be continued-

Gimana ceritanya? amberagul amesyu ya? :v /bukan. ummm,,,, lee langsung pamit aja ya.. ;v nantikan the last person standing bagian enam, jaa maata naa~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar