The Last Person Standing chap. 4
Samuel masih mencari keberadaan Morida di dalam hutan yang gelap itu. "KRETEK" Samuel mendengar sebuah ranting pohon terinjak oleh seseorang yang menginjak ranting pohon tersebut. Samuel berbalik arah ke belakang, tapi tidak ada orang dibelakangnya.
Lalu Samuel kembali membalikkan badannya... "deg" Samuel sedikit terkejut atas kehadiran sesosok gadis familiar yang muncul secara tiba tiba, ternyata gadis itu adalah Morida. Samuel dan Morida bersitatap untuk beberapa menit, seketika Samuel menarik Morida ke dekatnya, dan kini pun sudah benar benar dekat. Morida mendongak untuk melihat Samuel.
"kenapa?" tanya Morida dengan nada biasa kepada Samuel.
"seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Kemana saja kau tadi?" Tanya Samuel dengan nada yang sedikit khawatir. Tentu saja khawatir, karena tadi Morida hilang secara tiba tiba.
"tadi hanya berjalan-jalan.."
"bohong"
"Benar kok!" jawab Morida dengan suara yang sedikit tinggi.
"yasudahlah, ayo kembali ke pinggir sungai lalu ku antar kau pulang..." Ujar Samuel.
"tidak usah di antar" lalu Morida berjalan mendahului Samuel menuju sungai yang mereka datangi tadi, Samuel mengikuti Morida dari belakang.
Tiba di pinggir sungai Morida segera mengambil jaket dan sepatunya, lalu menggunakan kedua benda tersebut lalu mengangkat barang barang yang lainnya. Samuel demikian ia juga mengambil barang barangnya. Setelah itu Morida dan Samuel kembali berjalan ke hutan, bertujuan untuk kebali pulang ke rumah mereka.
-skip-
Mereka tiba di kota, kota dimalam hari memang cukup ramai. Seramai ramainya kota, hanya Samuel dan Morida yang hening, tidak satu pun dari merekayang membuka pembicaraan, Morida hanya melihat lihat sekitar, sementara Samuel hanya menatap lurus ke depan. Tiba tiba Morida berhenti melangkah, disusul Samuel yang juga berhenti, lalu menghadap Morida. "ada apa Morida-san?" tanya Samuel kepada Morida, "um.. boleh aku membunuh mereka?" Tanya morida kembali ke Samuel sambil jari telunjuknya menunjuk ke arah sekumpulan bocah, "tentu saja tidak, morida-san.." kemudian Samuel menarik tangan Morida, yang ditarik hanya diam, Morida hanya mengikuti Samuel saja.
Morida's P.O.V
Tiba di rumah tua milikku. Aku memasuki rumahku yang sudah tua dan hening itu. Aku meletakkan jaket dan sepatuku di sembarang tempat. Lalu aku berpikir kejadian dua tahun yang lalu, entah kenapa kejadian dua tahun yang lalu terbayang lagi, aku juga sempat berpikir.. bagaimana rupa ibuku? Kata ayahku, ibu meninggal saat melahirkan ku dulu. Padahal aku tidak ingin ini semua terjadi. Aku juga bingung, bagaimana aku bisa mendapakan kekuatan mataku. Aku tersadar dari lamunanku saat aku ingat kata kata ayahku, "Keluarga Sakurai memiliki jurus rahasia yaitu 'Double Slayer of Death' dan hati hati dalam menggunakannya, jika tidak di gunakan dengan salah dan tidak hati hati, kau akan mati.." . Kalimat itu yang aku ingat sampai sekarang, entah mengapa aku ingin mencoba jurus itu dan entah mengapa aku merasakan hal aneh akan terjadi beberapa hari yang akan mendatang.
Normal's P.O.V
Kemudian Morida menutup matanya dikarenakan hari sudah larut, sementara ia harus latihan bersama Samuel dan teman teman Samuel besok, lalu tertidurlah gadis bersurai hitam itu di atas sofa rumahnya.
-To be continued-
saa~ minna.... ceritanya belum greget ya? gomenne :^v lee belum bisa membuat cerita yang bagus dikarenakan otak lee lagi terfokuskan oleh pelajaran :V okidoki, kalau begitu lee pamit ya~! nantikan The Last Person Standing bagian lima! hanya di blog ini :v jaa maata naa~
Lalu Samuel kembali membalikkan badannya... "deg" Samuel sedikit terkejut atas kehadiran sesosok gadis familiar yang muncul secara tiba tiba, ternyata gadis itu adalah Morida. Samuel dan Morida bersitatap untuk beberapa menit, seketika Samuel menarik Morida ke dekatnya, dan kini pun sudah benar benar dekat. Morida mendongak untuk melihat Samuel.
"kenapa?" tanya Morida dengan nada biasa kepada Samuel.
"seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Kemana saja kau tadi?" Tanya Samuel dengan nada yang sedikit khawatir. Tentu saja khawatir, karena tadi Morida hilang secara tiba tiba.
"tadi hanya berjalan-jalan.."
"bohong"
"Benar kok!" jawab Morida dengan suara yang sedikit tinggi.
"yasudahlah, ayo kembali ke pinggir sungai lalu ku antar kau pulang..." Ujar Samuel.
"tidak usah di antar" lalu Morida berjalan mendahului Samuel menuju sungai yang mereka datangi tadi, Samuel mengikuti Morida dari belakang.
Tiba di pinggir sungai Morida segera mengambil jaket dan sepatunya, lalu menggunakan kedua benda tersebut lalu mengangkat barang barang yang lainnya. Samuel demikian ia juga mengambil barang barangnya. Setelah itu Morida dan Samuel kembali berjalan ke hutan, bertujuan untuk kebali pulang ke rumah mereka.
-skip-
Mereka tiba di kota, kota dimalam hari memang cukup ramai. Seramai ramainya kota, hanya Samuel dan Morida yang hening, tidak satu pun dari merekayang membuka pembicaraan, Morida hanya melihat lihat sekitar, sementara Samuel hanya menatap lurus ke depan. Tiba tiba Morida berhenti melangkah, disusul Samuel yang juga berhenti, lalu menghadap Morida. "ada apa Morida-san?" tanya Samuel kepada Morida, "um.. boleh aku membunuh mereka?" Tanya morida kembali ke Samuel sambil jari telunjuknya menunjuk ke arah sekumpulan bocah, "tentu saja tidak, morida-san.." kemudian Samuel menarik tangan Morida, yang ditarik hanya diam, Morida hanya mengikuti Samuel saja.
Morida's P.O.V
Tiba di rumah tua milikku. Aku memasuki rumahku yang sudah tua dan hening itu. Aku meletakkan jaket dan sepatuku di sembarang tempat. Lalu aku berpikir kejadian dua tahun yang lalu, entah kenapa kejadian dua tahun yang lalu terbayang lagi, aku juga sempat berpikir.. bagaimana rupa ibuku? Kata ayahku, ibu meninggal saat melahirkan ku dulu. Padahal aku tidak ingin ini semua terjadi. Aku juga bingung, bagaimana aku bisa mendapakan kekuatan mataku. Aku tersadar dari lamunanku saat aku ingat kata kata ayahku, "Keluarga Sakurai memiliki jurus rahasia yaitu 'Double Slayer of Death' dan hati hati dalam menggunakannya, jika tidak di gunakan dengan salah dan tidak hati hati, kau akan mati.." . Kalimat itu yang aku ingat sampai sekarang, entah mengapa aku ingin mencoba jurus itu dan entah mengapa aku merasakan hal aneh akan terjadi beberapa hari yang akan mendatang.
Normal's P.O.V
Kemudian Morida menutup matanya dikarenakan hari sudah larut, sementara ia harus latihan bersama Samuel dan teman teman Samuel besok, lalu tertidurlah gadis bersurai hitam itu di atas sofa rumahnya.
-To be continued-
saa~ minna.... ceritanya belum greget ya? gomenne :^v lee belum bisa membuat cerita yang bagus dikarenakan otak lee lagi terfokuskan oleh pelajaran :V okidoki, kalau begitu lee pamit ya~! nantikan The Last Person Standing bagian lima! hanya di blog ini :v jaa maata naa~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar