Jumat, 20 Februari 2015

The Last Person Standing Chap. 9

hola minna~ apa kabar nih?? ingin tau apa yang terjadi sama Morida dan Samuel? yosh, kita langsung ke cerita~


The Last Person Standing Chap. 9

.
.
.
 "Dasar bodoh.. kenapa menghilang tiba tiba.. apa dia tidak memikirkan orang yang khawatir padanya? huh.." mendengus kesal. Ia berjalan dengan perban yang terlilit di lengannya. Morida berjalan masih dengan baju pasiennya. Mungkin orang orang yang melihatnya akan berpikiran bahwa Morida kabur dari rumah sakit.

Saat Morida berjalan melewati sebuah gang kecil, sebuah pukulan yang cukup dasyat dari arah gang tersebut mendarat di wajah Morida, pukulan itu membuat Morida terhempas beberapa meter dari tempat ia berdiri. Tidak tahu siapa yang memukul nya barusan orang itu langsung hilang seketika, Morida kembali berdiri dan menghapus darah yang keluar dari sudut bibir dengan lengannya.

Morida kembali berjalan, mencari Samuel. Selang berapa waktu ia bertemu dengan orang yang dia cari di tengah kota. Bersisitatap beberapa saat, Samuel membuka pembicaraan, "kau sudah siuman? syukurlah.." Jelas saja senyuman biasa terukir di wajah pemuda ini. "ya begitulah.." jawab Morida singkat, "kemana saja kau? louis mencarimu tau" lanjut Morida. "ha..ha..ha.. tidak kemana - kemana...." tertawa sedikit garing.

.
.
.
"Ini dia.." Samuel memberikan secangkir kopi kepada Morida, lalu duduk di samping gadis itu.

"hm.." Morida menerima kopi yang diberikan oleh Samuel, lalu mendongak menatap langit.

"ohya, darimana luka di wajahmu kau dapatkan?" Tanya Samuel.

"tadi ada yang memukul ku dengan keras, tapi entahlah siapa yang memukulku..." jelas Morida. Seketika Samuel baru sadar bahwa Morida menggunakan baju pasien dari rumah sakit.

"kau ..... kabur dari rumah sakit, mor?" Tanya Samuel dengan nada datar.

"iya"

"kenapa kau lakukan?"

"hanya mencari mu saja"

"berarti ini salah ku ya"

Hening seketika. Dua jam berlalu, Morida berdiri dari tempatnya, "aku pergi dulu, jaa" lalu melompat turun secara bebas dari atas gedung, saat mendarat di tanah, ia berjalan santai menuju rumahnya. "dasar anak itu" celetuk Samuel dari atas gedung itu, lalu pergi seperti orang Parkour. 
 .
.
.
.
.
Morida berjalan dipinggir jalan, tiba tiba saja sebuah pukulan keras dari arah belakang kembali mendarat di tubuhnya, ia terpental beberapa meter dari ia berdiri tadi, lalu kembali berdiri dan melihat ke arah orang yang memukulnya tadi.

"Siapa kau?" tanya Morida dengan nada yang sinis.

"apa kau lupa? Aku lah yang membunuh ayah mu dulu.." Orang itu tersenyum licik kepada Morida.

"a-apa?"

-To be continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar