Sabtu, 21 Februari 2015

10 Heroes #1




Hey yo semua! masih bersama lee disini, lee akan--- ehem, maksudnya ini dia fanfict kedua milik lee, yang pertama di tundah dulu eaps, dan ini dia 10 Heroes! selamat membaca!


10 Heroes
.
.
.
        
 Di salah satu kota ternama di Korea, yaitu Seoul. Terdapat seorang pemuda di tengah kota itu, sedang berjalan menuju stasiun, yang bertujuan ke kota Kyoto, Jepang.  Pemuda itu diketahui bernama Sa-Ryun, pemuda berumur 20 tahun, sekarang ia tinggal bersama pamannya di Seoul, tetapi karena dia akan pergi ke Kyoto, pamannya akan tinggal sendirian.
          
Sampai di stasiun, Sa-ryun tinggal menunggu kereta bertujuan ke Kyoto. 20 Menit kemudian kereta yang di tunggu telah tiba. Sa-ryun langsung menaiki kereta itu, dan langsung mencari tempat duduk.
         
~beberapa jam kemudian~

Akhirnya Sa-ryun sampai di tujuan, ia turun dari kereta , sedikit bingung dengan tempat asing baginya, apalagi Sa-ryun bertujuan ke Kyoto untuk melanjutkan
ia sekolah universitasnya. Ya, Sa-ryun masih anak dewasa yang belum menyelesaikan studi nya.
           
Sa-ryun berjalan ke kota, dengan kertas yang ia pegang, kertas itu berisikan alamat rumah bibinya. Di tengah jalan, tak sengaja ia menubruk bahu seorang pemuda. Orang yang di tabraknya itu pun hanya meliriknya sekilas.  Sa-ryun melirik orang itu juga, lalu ia membuka pembicaraan, 

“permisi tuan, apa kau tau alamat ini?” Tanya Sa-ryun sembari menyodorkan alamat bibinya itu.
             
Pemuda yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya, lalu meninggalkan Sa-ryun. Pemuda yang aneh. Pikir Sa-ryun, lalu ia kembali berjalan.
            
 15 menit, ia kembali bertemu dengan seseorang yang ia tabrak, kali ini seorang gadis kecil, yang berpenampilan seperti… kucing?

“ah.. maaf” ucap Sa-ryun


“oh? Tidak apa apa!” balas gadis itu.


“apa kau tau alamat ini? Bisa kau tunjukkan jalannya?” Tanya Sa-ryun. Gadis itu melihat alamat pada kertas itu, lalu mengangguk. 


“iya, aku tau alamat ini, ikuti aku!” lalu gadis kecil itu berjalan mendahului Sa-ryun, Sa-ryun mengikuti gadis itu.


~beberapa menit kemudian~


“itu dia rumahnya!” Gadis itu menunjuk kea rah rumah bibi Sa-ryun.

“ah, terimakasih. Ngomong ngomong namamu siapa?” Tanya Sa-ryun.

“nama?”

“iya.. namamu?”

“kata kakak, tidak boleh memberitahu namaku kepada orang asing,… aku pergi dulu, sampai jumpa, kak!” lalu gadis itu berlari kembali ke kota.

“eh?    ”Sa-ryun sedikit bingung. Gadis itu aneh..


“siapa yang kau bilang aneh?” secara tiba tiba suara seorang pemuda terdengar di belakangnya, ia langsung menengok ke belakang, dan di dapati nya seorang pemuda.


“haa,, kau membuat ku terkejut tuan.” Sa-ryun


“apa kau bertemu dengan anak ini?” Pria itu menunjukkan sebuah foto, di foto tersebut ternyata gadis yang dimaksud adalah, gadis yang mengantarnya barusan.


 “ah iya, tadi gadis itu mengantar ku kesini.” Hening sesaat, lalu pria ber-jas itu berkata,


“mohon ikut saya..”


“eh? Kemana?”


“ikut saja” Lalu pria itu berjalan diikuti Sa-ryun di belakangnya.

                
Tak lama kemudian mereka sampai disuatu tempat yang cukup sepi, hanya ada dua orang sebenarnya di tempat itu, seorang laki laki dan perempuan bersuraikan panjang itu. Sa-ryun mulai bingung dengan keadaan tempat itu, hening memang, tidak ada yang membuka pembicaraan yang tadi.
                

 Wajah Sa-ryun berubah sedikit terkejut, saat melihat gadis kecil yang bersamanya tadi berada disini. “ah! Kakak yang tadi!” seru gadis itu. “ah.. ha-hai… ummm apa yang terjadi disini? Oh maaf, aku tidak menyukai suasana yang canggung ini.. hehe” tawa Sa-ryun sedikit canggung.
 

“kalau begitu salah kami,” balas pemuda ber-jas itu.


“aku Jonathan David, aku berasal dari Amerika. Dia Lee Jin Wook, dia berasal dari korea, dia Morida Geonardo Sakurai, berasal dari jepang, dan itu adiknya Morida, Savia Geonardo Sakurai…” jelas Jonathan.


“ah, salam kenal. Aku sa-ryun.. berasal dari korea” Sa-ryun memperkenalkan dirinya, lalu membungkuk sopan sesaat.


“jadi, aku kesini hanya untuk di perkenalkan kepada kalian ya? Wah, senangnya, padahal aku orang baru disini, sedikit aneh, ya? Haha” 


Gadis yang bernama Morida itu hanya menatap sinis Sa-ryun Hyung, Hyung sedikit canggung saat gadis itu menatapnya seperti itu. 


“Aku tidak suka orang baru,  jonathan, sebaiknya kau suruh saja orang itu pulang..” ucap Morida datar, lalu ia berjalan meninggalkan mereka semua.


 “kak! Aku ikut!” lalu Savia mengikuti Morida dari belakang.  


Menunggu sampai Morida menjauh dari tempat itu, Jin Wook lalu menerjang Hyung secara tiba tiba 


“hey yo, Hyung! Aku suka orang baru! Kau juga berasal dari korea, sama seperti ku, jadi kita bisa berteman. Kalau begitu, besok kau harus datang kemari lagi, aku ada kejutan untuk orang baru seperti mu, sampai jumpa~” lalu Jin wook pergi meninggalkan Jonathan bersama Hyung. 


“Berhati-hatilah, tuan..” ucap Jonathan. 


“apa?” 


“Morida itu pembunuh, savia pelindung, sementara jin wook, kau harus berhati hati dengannya, dia adalah Secret Assassin ..” ucap jonathan dengan nada yang sinis.  


“a-apa? Apa maksud-“ belum menyelesaikan kata katanya, Jonathan sudah menghilang. Siapa mereka tadi? 


Ahsudahlah, sebaiknya aku kerumah bibi saja… tapi… aku sekarang sedang dimana? ARRGGHHH! KENAPA AKU KENA SIAL TERUS SIH!” teriak Hyung. Lalu ia mencoba mencari jalan menuju rumah bibinya lagi.

-To be continued- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar