~Keesokan harinya~
.
.
.
“seperti yang dikatan Jonathan, Jin wook ternyata berbahaya,
padahal aku sudah berdiri menunggu anak itu disini berjam-jam, tapi tidak
datang juga?!” dengus Hyung kesal.
“John, apa dia benar benar memiliki Ability?”
“penglihatan ku begitu”
“biar aku uji kemampuan dia bagaimana?”
“jin wook, lebih baik kau hampiri dia saja..”
“baiklah, tuan, haha”
Lalu Jin Wook
menghampiri Hyung. Ekspresi Hyung benar benar kesal karena sudah dibuat
menunggu Jin Wook berjam-jam.
Obrolan dimulai, yang
memulai adalah Jin Wook sendiri. Selang beberapa waktu, Jin wook mengajak Hyung
untuk pergi dari tempat itu, otomatis Morida dan Jonathan mengikuti mereka
berdua secara diam diam.
~tengah kota~
Di tengah kota terlihat Savia sedang berjalan bersama seorang
pria lainnya. Pria itu bertubuh tinggi, tinggi nya sekitar 186 cm, memakai
kacamata, dan memiliki rambut hitam.
Pria itu salah satu dari sekelompok Heroes yang bernama Sphinx
Groups. Savia dan pria itu melihat Morida dan Jonathan sedang berjalan
dibelakang Jin wook dan Hyung.
“ah! Itu kakak!” seru Savia.
“ssstt, kau ini, berisik sekali”
“hehe…”
Lalu pria yang bersama
Savia itu menghampiri Morida dan Jonathan. Diketahui nama pria yang bersama
Savia itu adalah Jackson Sallygard.
“apa yang kalian lakukan disini?” Tanya Jackson kepada Morida
dan Jonathan.
“kami lagi mengikuti mereka berdua yang di depan..” jawab Jonathan.
“sebaiknya kalian diam..” sahut Morida.
“itu Jin Wook!!” teriak Savia. Serentak saja Morida, Jonathan,
dan Jackson membalikkan badan mereka, menghadap ke belakang.
“dasar bodoh, sudah ku bilang untuk diam…” celetuk Morida
kepada Savia.
“he..he..he..he” Savia hanya tertawa canggung.
Jin wook melihat kebelakang, ia melihat empat orang itu dan
tersenyum, senyumannya bukan senyuman biasa itu hanya senyuman licik.
“ah, sa-ryun hyung, bagaimana kita pergi ke suatu tempat?”
“eh?”
“oke kalau begitu, ayo”
“t-tapi…”
“hm hm, lebih baik kau ikut aku, tuan Hyung… atau… kau ingin
mati?” Senyuman seperti Assassin kembali muncul di wajah Jin Wook.
“kau! Kau pembunuh!?” Hyung sedikit terkejut dengan perkataan
Jin Wook tadi.
“haaa baru tau ya? Hahaha, iya..”
Mungkin Hyung sedikit gemetar tapi ia cukup hebat dalam
menusuk orang. Ia mengambil pisau lipat dari saku bajunya, dengan cepat Hyung
menusuk perut Jin Wook.
“lihat itu!” Savia menunjuk ke arah Hyung.
Morida, Jackson, dan Jonathan menengok ke arah yang dimaksud,
ekspresi mereka bertiga sama saja, datar.
Jin Wook melihat perutnya yang ditusuk oleh Hyung, apa yang
terjadi? Tidak ada darah yang keluar, Hyung sendiri terkejut. Hyung menggerakkan
kakinya ke belakang, takut takut, Jin Wook yang berhasil membunuhnya.
“ini giliran ku, Mr. Hyung…” Mengangkat pisau ke udara dan
melayangkan pisau itu ke arah Hyung.
Dan yang terjadi adalah…
-To be continued-